Rabu, 11 Januari 2012

Pendidikan Gender, RPP ber-GSI


BAB I
PENDAHULUAN
Implementasi kurikulum berbasis kesetaraan gender dipandang relevan diterapkan dalam kurikulum yang berlaku pada saat ini, yaitu KTSP. Model implementasi kurikulum berbasis kesetaraan gender sesuai dengan hakekat proses pendidikan yang pemanusiaan peserta didik. Proses pendidikan merupakan proses pengembangan segenap potensi peserta didik.
Apabila kita sepakat bahwa model implementasi kurikulum berbasis kesetaraan gender sebagai alternatifnya, hal ini bukan berarti bahwa desain kurikulum yang ada dianggap tidak berlaku sama sekali. Di sini, diperlukan adanya berbagai modifikasi atas berbagai komponen kurikulum, terutama yang berkaitan dengan proses pembelajaranya di sekolah. Pola pengembangannya bersifat integrated.
Dua pola penerapan model implementasi kurikulum berbasis kesetaraan gender. Pertama, mengembangkan desain kurikulum (silabus dan RPP) dengan berwawasan kesetaraan gender. Artinya, aspek-aspek kurikulum yang terkait dalam desain kurikulum dikembangkan dengan mengacu pada kesetaraan gender, misalnya; pengembangan materi pembelajaran tak diskriminatif.
Kedua, menggunakan berbagai model pembelajaran berbasis kesetaraan gender dalam implementasi kurikulum yang sedang berjalan. Di sini, yang perlu ditekankan adalah memberi kesempatan yang sama semua peserta didik dalam memperoleh pengalaman belajar di sekolah sehari-hari. Model-model pembelajaran berbasis budaya yang bisa digunakan adalah model pembelajaran pemecahan masalah, model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran kontektual, dan lain-lain.[1]


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian RPP Ber-GSI    
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah Rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.[2]
RPP Ber -GSI adalah proses perencanaan pembelajaran yang seluruh aspeknya menjamin dan mencerminkan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat yang sama bagi semua peserta didik, tanpa memandang perbedaan jenis kelamin dan perbedaan perbedaan sosial yang melekat secara kodrati pada peserta didik.
RPP dimaksud disusun oleh guru secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, secara psikologis peserta didik.
B.     Komponen RPP Ber-GSI
Berikut adalah komponen-komponen RPP pada umumnya yang secara otomatis merupakan komponen RPP Ber-GSI :
1.      Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program studi, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan.
2.      Standar kompetensi
Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan atau semester pada suatu mata pelajaran.

3.      Kompetensi dasar
Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4.      Indikator pencapaian kompetensi
Adalah perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar teetentu yang menjadi acuan penilalian pelajaran.
5.      Tujuan pembelajaran
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6.      Materi ajar
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur  yang relevan, dan ditulis dalam bentuk bentuk butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7.      Alokasi waktu.
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapain KD dan beban belajar.
8.      Metode pembelajaran
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.[3]
9.      Kegiatan pembelajaran:
a.       Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b.      Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
c.       Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran.
10.  Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaiakan dengan indikator pencapaian kompetensi yang mengacu kepada Standar Penilaian Ber-GSI.
11.  Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

C.    MATERI PEMBELAJARAN BER-GSI
Materi pembelajaran yang dibuat harus materi yang inklusi gender dan inklusi sosial. Materi netral gender adalah materi pembelajaran yang menyamakan secara membabi buta anak laki-laki dan anak perempuan. Contohnya adalah pada mata pelajaran olahraga.
Materi netral sosial adalah materi yang tidak memperhatikan perbedaan kemampuan peserta didik berbasis perbedaan sosial, semisal perbedaan kelompok anak-anak dengan kelompok remaja dan orang dewasa, kelompok masyarakat kaya dan masyarakat miskin. Materi yang bias gender dan bias sosial adalah materi yang dapat mendiskreditkan jenis kelamin tertentu, suku tertentu, agama dan ras tertentu, kelas-tingkat sosial dan materi-materi yang bersifat streotype.
D.    METODE PEMBELAJARAN BER-GSI
Metode pembelajaran yang dipilih adalah metode pembelajaran yang memungkinkan:
a.       Terciptanya suasana kelas yang menyenangkan semua siswa siswi.
b.      Terciptanya keaktifan yang sama antara siswa siswi.
c.       Terciptanya kreativitas yang sama antara siswa siswi.
d.      Semua siswa siswi efektif dalam mencapai kompetensi pembelajaran.


E.     SARANA DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sarana dan media pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi ajar, tujuan pengajaran, dan metode pembelajaran. Sarana dan media pembelajran ber-GSI minimal apabila: (1) sarana dan media pembelajran yang dibuat dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua siswa-siswi secara proporsional, (2) sarana dan media pembelajran yang dibuat tidak bias gender.
F.     WAKTU
Waktu yang disediakan disesuaikan dan mempertimbangkan kemampuan dan kondisi-kondisi objektif, spesifik, latar belakang peserta didik multi sosial dan jenis kelamin.
G.    EVALUASI PEMBELAJARAN BER-GSI
Evaluasi pembelajaran diarahkan untuk menilai kompetensi siswa-siswi dalam aspek afektif, kognitif ,dan psikomotorik, spritualis, dan emosionalitas. Evaluasi pembelajaran dilakukan kepada semua peserta belajar secara  proporsional, sesuai dengan kondisi objektif dan kodrati peserta belajar.
H.    REFERENSI BER-GSI
Dari aspek gender referensi yang digunakan harus diupayakan seimbang, antara referensi yang ditulis oleh tokoh-tokoh perempuan dan tokoh-tokoh laki-laki pada bidangnya. Dari aspek sosial inklusi: referensi yang ditulis seimbang antara yang ditulis oleh tokoh berbagai lapisan sosial, tokoh politik, tokoh agama, suku, barat, timur, timur tengah, sehingga telaahan tersebut betul-betul akomodatif dan multi perspektif.
 
I.       PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP BER-GSI
1.      Memperhatikan individu semua peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,  kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan atau lingkungan peserta didik.


2.      Mendorong partisipasi aktif semua peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
3.      Mengembangkan budaya membaca dan menulis untuk semua peserta didik.
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4.      Memberikan umpan balik dan tindak lanjut untuk semua peserta didik.
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,  pengayaan, dan remedi.
5.      Keterkaitan dan keterpaduan.
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
6.      Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh peserta didik.
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

J.      LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RPP
Pembuatan RPP ber-GSI diawali dengan mencermati kurikulum mata pelajaran dan silabus. Mengungkapkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan RPP ber-GSI, memastikan bahwa dalam RPP yang dibuat, siswa-siswi dapat memperoleh akses yang sama, partisipasi yang sama, kontrol yang sama dalam akses pembelajaran yang akan dilakukan. Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.
Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut:
1.      Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.


Hal yang perlu diperhatikan adalah:
a.       RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
b.      Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus.
c.       Indikator merupakan:
1)      Ciri perilaku yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar,
2)      Penanda pencapaian kompetensi dasar  yang ditandai oleh perubahan prilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetehuan dan keterampilan.
3)      Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik satuan pendidikan, dan potensi daerah.
4)      Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi.
5)      Digunakan sebagai dasar untuk peyusunan alat penilaian.
d.      Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan.
2.      Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Output dari satu paket  kegiatan  pembelajaran. Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari satu pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil.
3.      Menetukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.
4.      Mentukan Metode Pembelajaran
Metode diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan atau stategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
a)      Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontektual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah dan sebagainya.
b)      Metode-metode  yang digunakan, misalnya ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab,  dan sebagainya.
5.      Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.       Kegiatan Pendahuluan
1)      Orientasi: memusatkan peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan ilustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya.
2)      Apersepsi: membeirkan persepsi awal kepada paserta didik tentang materi yang akan diajarkan.
3)      Motivasi: guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dan sebagainya.
4)      Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
5)      Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme peleksanaan pengalaman belajar.
b.      Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan schemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang sejenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternative yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan.
c.       Kegiatan Penutup
a)      Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/ simpulan.
b)      Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% peserta didik sebagai sampelnya.
c)      Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan diluar kelas, dirumah atau tugas sebagai bagian remidi/ pengayaan.
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya.
6.      Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.
7.      Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrument, dan instrument yang dipakai.

SUPLEMEN 7.1. CONTOH RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah            : …………………..
Mata Pelajaran           : …………………..
Kelas, Semester         : …………………..
Standar Kompetensi  : …………………..
Kompetensi Dasar     : …………………..
Indikator                    : …………………..
Alokasi Waktu           : …… x …… menit (….. pertemuan)

B. Tujuan Pembelajaran
C. Materi Pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah :
Pertemuan 1
·         Kegiatan Awal
·         Kegiatan Inti
·         Kegiatan Penutup
Pertemuan 2
·         Kegiatan Awal
·         Kegiatan Inti
·         Kegiatan Penutup
Pertemuan 3. dst
F. Sumber Belajar
G. Penilaian

Mengetahui
Kepala Sekolah …………,                                                                    Guru Mata Pelajaran,

…………………...                                                                                 …………………...
NIP.                                                                                                         NIP.

BAB III
PENUTUP
Simpulan.
RPP Ber -GSI adalah proses perencanaan pembelajaran yang seluruh aspeknya menjamin dan mencerminkan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat yang sama bagi semua peserta didik, tanpa memandang perbedaan jenis kelamin dan perbedaan perbedaan sosial yang melekat secara kodrati pada peserta didik.
Prinsip-prinsip penyusunan RPP ber-GSI diantaranya memperhatikan perbedaan individu semua peserta didik, mendorong partisipasi aktif semua peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis untuk semua peserta didik, memberikan umpan balik dan tindak lanjut untuk semua peserta didik, keterkaitan dan keterpaduan, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat  diakses dengan mudah oleh seluruh peserta didik.
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.










1 komentar:

PACITAN 86 mengatakan...

catatan kakinya mana, tandanya ada kok daftar refrensinya gk ada?

Posting Komentar